Volume

Volume menggambarkan pertempuran antara supply dan demand.

Volume dapat dapat digunakan untuk mengkorfirmasi suatu trend akan berlanjut atau akan terjadi pembalikan arah.

Volume mewakili jumlah total transaksi yang terjadi pada suatu pasar dalam hitungan periode waktu tertentu.

Indikator volume biasanya digambarkan dalam bentuk histogram,d imana panjang bar mementukan banyaknya jumlah transaksi yang terjadi. Semakin panjang bar berarti transaksi semakin banyak.

Di beberapa trading platform volume transaksi dibedakan menjadi dua.

Pertama volume transaksi yang menggambarkan minat beli biasanya bar berwarna hijau atau biru.

Dan yang kedua volume transaksi yang menggambarkan tekanan jual biasanya bar berwarna merah.

Penggunaan Indikator Volume

  1. Volume sebagai alat seleksi

Volume juga dikenal dengan istilah likuiditas.

Khusus untuk saham,sebelum Anda trading, Anda harus memastikan saham yang Anda pilih tersebut cukup likuid untuk ditradingkan. Tujuannya agar Anda dapat masuk dan keluar dengan mudah. Misalnya Anda trading pada saham yang tidak likuid lalu Anda membeli 10000 lembar,ketika Anda akan menjual saham tersebut tidak ada trader yang mau membeli.

Otomatis posisi Anda nyangkut. Tidak bisa keluar. Jual rugipun tidak bisa.

Masalah likuiditas inilah yang harus diwaspadai oleh trader. Dengan menggunakan indikator volume Anda dapat menyeleksi saham-saham dengan volume besar yang cukup likuid untuk ditradingkan.

Saya sendiri ketika akan menyeleksi saham yang akan saya tradingkan,saya akan mencari saham-saham dengan rata-rata volume transaksi minimal 2 juta lembar/hari. Dengan demikian berapa banyakpun saham yang ingin saya beli “barangnya” tersedia. Dan kapanpun saya mau jual saham tersebut,ada yang mau beli.

Contoh saham yang kurang likuid dengan volume rendah. Sebaiknya Anda menghindari saham-saham seperti ini.

  1. Volume sebagai konfirmasi

Pada saham yang likuid volume transaksi cenderung stabil dan tidak banyak perubahaan dari volume sebelumnya. Yang perlu diwaspadai adalah lonjakan volume yang tiba-tiba membesar yang sering disebut dengan Volume Spike.

Volume spike yang muncul ketika terjadi breakout mengindikasikan bahwa harga akan melanjutkan penguatan. Pada contoh di bawah ini volume minat beli yang melonjak tiba-tiba (spike) digambarkan dalam bar berwarna hijau.

Dan sebaliknya juga ketika harga breakdown dan volume tekanan jual (bar warna merah) melonjak tiba-tiba maka ada kemungkinan bahwa harga akan melanjutkan penurunan. Perhatikan gambar di bawah ini.

Peningkatan volume secara tiba-tiba bisa terjadi karena ada berita yang muncul,bisa merupakan berita fundamental yang berkaitan langsung dengan perusahaan (seperti earnings dan launching produk baru),berita makro ekonomi,berita politik maupun berita bencana alam.

Indikator volume ini sangat baik jika dipadukan dengan analisis teknikal yang lain seperti candlestick pattern dan chart pattern.

Dengan demikian Anda benar-benar yakin saat mengambil keputusan ketika trading.