Average True Range (ATR)

Indikator ATR digunakan untuk mengetahui seberapa “liar” suatu harga bergerak dalam periode waktu tertentu.Atau dengan kata lain ATR digunakan untuk mengukur volatilitas harga.

Nilai ATR tidak dinyatakan dalam persentase tapi dalam nilai yang pasti.

Ketika harga sedang bergerak flat, maka nilai ATR akan rendah.

Dan sebaliknya jika harga sedang bergejolak, nilai ATR akan meninggi.

Satuan nilai ATR itu tergantung instrumen finansial yang Anda tradingkan. Pada contoh di atas karena saya menggunakan contoh saham $AAPL, maka satuan nilai ATR-nya dalam USD.

Jika Anda trading forex maka satuan nilai ATR-nya adalah pips. Jika Anda trading index maka satuan ATR-nya adalah poin.

Lantas bagaimana menggunakan ATR ketika trading?

Indikator ATR sangat baik digunakan untuk menentukan area stop loss.

Dengan bantuan indikator ATR Anda dapat memperkirakan seberapa jauh harga berpotensi bergerak dalam rentang waktu tertentu.

Biasanya ketika nilai ATR tinggi trader akan memperkirakan bahwa harga akan berpotensi bergerak cukup liar, dengan demikian trader akan meletakkan stop loss level jauh dari harga entry agar stop loss tersebut tidak mudah tersentuh oleh harga yang sedang bergejolak.

Seperti contoh short selling berikut ini.

Di sisi lain ketika nilai ATR rendah dan volatilitas harga cukup rendah,sebaiknya Anda meletakkan stoploss tidak terlalu jauh dari harga entry seperti yang ditunjukkan contoh di bawah ini.

Seperti yang Anda lihat dari kedua contoh di atas indikator ATR mampu membantu Anda menentukan stop loss level sesuai dengan kondisi market yang terjadi pada saat itu.

Jadi Anda tidak memukul rata posisi level stop loss Anda ketika trading di kondisi pasar yang berbeda.

2 comments

  1. Mantabs pembahasannya pak, Kalo untuk menentukan titik TP memakai atr apakah bisa juga pak??

    1. Selamat Malam Pak Bowo,

      Apakah bisa menentukan Target Profit menggunakan ATR?
      Tentu bisa pak.
      Tetapi itu semua tergantung gaya trading yang kita gunakan.
      Jika misalnya Stop Loss yang gunakan 2 X ATR maka Pak Bowo bisa membuat target profit 6 X ATR.

      Intinya adalah target profit yang kita tentukan harus selalu lebih besar dari nilai stop loss.

      Semoga jawaban saya membantu.

      Salam,
      Lukas

Comments are closed.