The 1% Rule
Agar Anda sukses sebagai trader dalam jangka panjang maka wajib hukumnya bagi Anda untuk tidak merisikokan lebih dari 1% modal trading yang Anda miliki ke dalam satu transaksi.
Tetapi “aturan 1%” ini sering sekali diabaikan oleh para trader yang termasuk dalam grup “80% trader yang merugi” (termasuk saya juga dulu mengabaikan aturan 1% ini).
Kenapa diabaikan?
Karena aturan 1% ini dianggap terlalu konservatif kurang agresif,terlalu main aman, dan jika mengikuti aturan 1% ini kapan kayanya dari trading?
Padahal dengan mematuhi aturan 1% ini maka trader telah berhasil mencegah risk of ruin dan membangun pondasi yang solid untuk kesuksesan trading! Ada beberapa cara untuk mencegah risk of ruin ketika trading dan salah satu cara paling efektif dan langsung bisa diaplikasikan adalah melalui penerapan money dan risk management yang benar yaitu hanya merisikokan kurang dari 1% modal trading tiap transaksi! Itu saja.
Beberapa manfaat dari aturan 1%:
1. Mencegah risk of ruin
Hal yang paling mengerikan dalam trading adalah bangkrut.Setiap trader memiliki persentase peluang untuk bangkrut.Besar kecilnya persentase risk of ruin tiap trader tergantung seberapa banyak risiko yang dia ambil dalam tiap transaksi.
Semakin besar risiko yang diambil maka peluang untuk bangkrut juga semakin besar. Itu hanya tinggal menunggu waktu saja dimana “hari sial” datang.
Tugas Anda sebagai trader adalah untuk membuat peluang bangkrut itu menjadi 0%. Dengan demikian Anda tidak perlu kuatir jika ternyata “hari sial” itu datang.
Cara paling manjur mencegah kebangkrutan adalah dengan trade small yaitu Anda hanya merisikokan tidak lebih dari 1% modal trading Anda tiap transaksi.
Anda juga perlu menerapkan Risk Mangement yang tepat ketika trading yaitu menyesuaikan level stop loss dan position size / trade size berdasarkan volatilitas harga, jadi ketika Anda salah prediksi Anda hanya mengalami kerugian 1% dari modal trading Anda.
2. Mengurangi tingkat stress
Mengikuti aturan 1% ini tentu akan sangat mengurangi tingkat stress Anda ketika trading. Anda menjadi lebih rileks dan tenang ,Anda mampu berpikir jernih dan objektif, Anda hanya akan bertindak berdasarkan data dan peraturan trading yang Anda buat sendiri.
Anda tidak lagi trading berdasarkan ego, ketakutan maupun keserakahan.
Bagaimana tidak?
Karena dengan menerapkan aturan 1% ini berarti Anda sudah memiliki probabilistic mindset!
Anda menjadi tidak kuatir rugi karena Anda mengetahui bahwa jika seandainya mengalami kerugipun, rugi yang Anda alami sangat kecil dan merupakan suatu risiko yang telah diukur. Anda menyadari sepenuhnya bahwa trading adalah permainan probabilitas, dimana distribusi kemenangan dan kekalahan tidak merata.
Bahkan seandainya Anda rugi 10 kali berturut-turut Anda sudah siap, karena Anda telah menjalankan aturan 1% dan Anda masih tetap memiliki modal untuk melanjutkan trading di transaksi-transaksi berikutnya.
Anda tidak lagi menilai kinerja Anda sebagai trader berdasarkan hasil transaksi per transaksi, melainkan Anda melihat gambaran besarnya yaitu setelah Anda melakukan ratusan bahkan ribuan transaksi.
3. Membatasi kerugian
Percayalah ketika trading Anda akan mengalami yang namanya serangkaian kerugian beruntun. Bisa 5 kali beruntun bisa juga lebih. Bahkan ada trader yang walaupun sudah menjalankan sistem tradingnya dengan disipin masih mengalami lebih dari 10 kali kerugian beruntun.
Apa yang salah?
Tidak ada.
Begitulah trading. Apa saja mungkin terjadi ketika trading. Dan kita sebagai trader harus mempersiapkan diri kita untuk hal-hal terburuk yang mungkin terjadi.
Menerapkan aturan 1% dalam trading sebenarnya merupakan lebih kepada konsep pertahanan. Dengan menjalankan aturan 1% artinya Anda harus mengalami lebih dari 100 kali transaksi rugi beruntun agar Anda benar-benar bangkrut.
Jadi sekiranya Anda mengalami 10 atau 20 transaksi merugi berturut-turut Anda masih memiliki modal untuk trading.
Aturan 1% ini memaksa Anda untuk mengurangi position size / trade size per transaksi tiap kali Anda mengalami kerugian. Semakin Anda rugi semakin kecil pula yang Anda risikokan.
Disinilah banyak trade gagal memahami filosofi dari aturan 1% ini. Kebanyakan trader jika mengalami kerugian beruntun ingin segera balas dendam atas kerugian-kerugian tersebut. Apa yang mereka lakukan? Merisikokan lebih banyak uang pada transaksi berikutnya berharap dan berdoa transaksi tersebut dapat menutupi semua kerugian yang telah terjadi.
Seperti yang Anda dan saya ketahui balas dendam ketika trading adalah cara tercepat untuk bangkrut! Sekali dua kali mungkin Anda mengalami keberuntungan dan posisi Anda yang rugi menjadi profit.
Ketika sedang mengalami periode kerugian beruntun tindakan yang tepat untuk dilakukan adalah tetap menjalankan aturan 1% ini.
Aturan 1% ini akan menyelamatkan Anda ketika Anda harus melewati masa-masa kelam ketika trading. Percayalah!
4. Mempertahankan Modal
Untuk trading Anda perlu modal. Tidak ada modal ya tidak bisa trading. Modal trading yang Anda miliki harus Anda jaga baik-baik. Jangan sampai habis. Anda harus memiliki kemampuan untuk mempertahankan modal yang Anda miliki ditengah-tengah ketidakpastian dalam trading.
Mengelola risiko dengan menjalankan aturan 1% adalah cara tercepat dan termudah bagi Anda untuk mempertahankan modal trading yang Anda miliki.
Jika Anda bisa mengelola risiko dengan baik,Anda tidak perlu kuatir akan potensi keuntungan. Risiko tiap transaksi memang 1% dari modal trading Anda, tetapi secara teknis peluang besarnya profit tiap transaksi yang akan Anda terima tidak terbatas.
Anda bisa menentukan sendiri Anda mau profit berapa tiap transaksi,bisa 3% bisa juga 5%. Yang penting Anda pastikan bahwa risiko tidak lebih dari 1% per transaksi!
The 3% Rule
Dengan hanya merisikokan 1% modal tiap transaksi,berapa banyak transaksi yang bisa Anda lakukan secara bersamaan?
Saran saya agar Anda tidak membuka lebih dari 3 transaksi sekaligus. Karena jika hal terburuk terjadi dan ke tiga transaksi tersebut merugi,total kerugian yang akan Anda terima hanya sebesar 3% saja dari total modal yang Anda miliki.
Aturan 3% ini akan melindungi modal Anda pada “hari-hari tidak terduga”, ketika prediksi Anda terhadap beberapa saham atau forex pairs yang Anda beli ternyata meleset, ketika index bursa global tiba-tiba rontok, ketika hasil laporan keuangan perusahaan ternyata tidak sesuai yang diperkirakan, ketika tiba-tiba terjadi gejolak politik di dalam suatu negara dan kondisi tidak kondusif yang menyebabkan harga-harga saham merosot, ketika terjadi bencana alam dan lain sebagainya.
Sebagai trader Anda harus siap menghadapi hal-hal tak terduga yang akan terjadi dan tugas Anda untuk melindungi modal trading Anda ketika hal tersebut menimpa Anda. Anda harus pastikan bahwa kerugian-kerugian yang Anda alami masih terkontrol dan Anda masih bisa melanjutkan trading dengan perasaan tenang.
Anda harus memastikan bahwa 3% adalah risiko maksimal yang akan dihadapi oleh modal trading Anda apabila semua transaksi yang Anda lakukan berakhir dengan kerugian.
Penerapan aturan 3% dalam trading
Agar Anda tidak bingung saya akan memberikan contoh penerapannya ketika trading.
Misalnya modal trading Anda $10,000 dan Anda hanya merisikokan 1% dari modal Anda tiap transaksi.Artinya Anda hanya rela rugi $100 tiap transaksi.
Contoh:
Transaksi 1
Anda melakukan analisa terhadap saham Apple Inc (AAPL).
Entry : $100
Stop Loss : $95
Target Profit : $110
Risiko/Saham : $5
Position Size : $100/$5 = 20 lembar saham
Modal yang diperlukan untuk melakukan transaksi 1 : $100 X 20 = $2000
Modal trading Anda saat ini tinggal $8,000 ($10,000-$2000)
Transaksi 2
Anda melakukan analisa terhadap saham Coca-Cola Com (KO)
Entry : $50
Stop Loss : $48
Target Profit : $54
Risiko/Saham : $2
Position Size : $100/$2 = 50 lembar saham
Modal yang diperlukan untuk melakukan transaksi ke-2 : $50 X 50 = $2500
Sekarang modal Anda di rekening yang dapat digunakan untuk trading tinggal $5500 ($10,000-$2000-$2500)
Transaksi 3
Anda melakukan analisa terhadap saham Manulfie Financial (MFC)
Entry : $20
Stop Loss : $19
Target Profit : $23
Risiko/Saham : $1
Position Size : $100/$1 = 100 lembar saham
Modal yang diperlukan untuk melakukan transaksi ke-3 : $20 X 100 = $2000
Setelah melakukan 3 transaksi sekarang modal trading Anda di rekening tinggal $3500 ($10,000-$2000-$2500-2000)
Maka tampilan Trading Plan Anda akan terlihat seperti tabel di bawah ini setelah membuka 3 transaksi sekaligus.
Jika ke 3 transaksi tersebut berakhir dengan kerugian, total modal trading Anda hanya berkurang 3% atau sekitar $300 saja. Anda masih punya uang $9700 untuk trading di transaksi-transaksi berikutnya.
Apakah Anda stres hanya karena harus menanggung rugi 3% dari transaksi-transaksi tersebut?
Kemungkinan besar tidak.
Apakah akan sulit bagi Anda untuk memperoleh profit sebesar 4% untuk impas? Tentu saja tidak!
Biasakanlah diri Anda untuk membatasi total kerugian yang akan Anda alami maksimal hanya 3% dari total modal Anda dalam satu waktu dan Anda akan terhindar dari kerugian besar jika satu hari musibah datang dan membuat semua transaksi Anda rugi.
Good Luck!
Enjoy the process and have good trading habits!
Mohon maaf pak, apakah ada contoh untuk forex atau komoditi pak? saya agak susah memahami untuk saham, karena yang saya lihat tiap hari forex pak. mohon pencerahannya.