Jika Anda belum bisa profit konsisten itu artinya Anda masih selalu merugi.
Jika Anda rugi terus itu artinya masih banyak hal yang belum Anda ketahui dan belum Anda kuasai dalam trading.
Banyak hal!
Entah itu Anda tidak mengetahui dengan baik instrument finansial yang Anda tradingkan.
Entah itu Anda tidak menggunakan strategi trading yang memiliki Positive Expectancy.
Entah itu Anda tidak memiliki fundamental skill yang harus dimiliki oleh trader.
Entah itu Anda memiliki mindset yang keliru tentang trading.
Di artikel ini saya sudah menjelaskan kepada Anda betapa pentingnya memiliki Self-Awarness (Kesadaran Diri) sebagai trader. Orang goblok biasanya tidak menyadari kalau dirinya goblok.
Sebagai trader Anda harus mengetahui apa yang tidak Anda ketahui (iya saya tahu kalimat ini terdengar membingungkan).
Dengan mengetahui apa yang tidak Anda ketahui Anda bisa membuat rencana ke depannya untuk mempelajari apa yang tidak Anda ketahui tersebut.
Dan percayalah dunia trading itu sangat kompleks.
Sangat rumit.
Banyak hal yang saya dan Anda tidak ketahui.
Masih BUUUUUAAAANYYYAAAAAKKK sekali yang harus saya dan Anda pelajari (oke, kata “banyak”nya mungkin terdenger agak lebay, saya paham).
Trading bukan tempat untuk orang-orang yang malas belajar.
Anda pikir kenapa saya menulis hingga ratusan artikel tentang trading di blog traderpemenang.com?
Saya sedang mencoba membantu Anda untuk menguraikan sedikit kerumitan-kerumitan trading tersebut.
Sedikit.
Saya tidak sedang berusaha membuat trading itu menjadi lebih mudah bagi Anda.
Apakah Anda sedang mengalami kerumitan-kerumitan ini?
- KERUMITAN DALAM INSTRUMEN FINANSIAL
Sebelum trading tentu Anda harus memutuskan apa yang akan Anda tradingkan.
Anda bisa memilih untuk trading saham, trading forex, trading options, trading emas, trading futures, maupun trading cryptocurrency.
Jika Anda memilih trading saham.
Anda masih dihadapkan pada banyak keputusan lainnya. Apakah Anda akan trading saham di Indonesia atau Anda mau trader saham global? Apakah Anda mau trading saham di bursa Zimbabwe misalnya?
Jika Anda mau trading saham hanya di Indonesia, maka Anda harus belajar tentang seluk-beluk saham di Indonesia. Anda juga harus belajar tentang mekanisme perdagangan saham di Indonesia. Apa saja ketentuan-ketentuan trading yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia. Anda juga harus belajar istilah-istilah trading yang biasa digunakan di bursa saham Indonesia.
Anda masih harus memilih broker agar Anda bisa trading. Anda harus cari tahu broker mana yang terbaik menurut Anda, bukan hanya ikut apa kata orang, apalagi itu orangnya dapat komisi dari broker sebagai referal. Anda masih harus belajar bagaimana menggunakan platform trading yang disediakan oleh broker Anda. Untuk mengetahui fitur-fitur apa saja yang akan membantu Anda dalam trading nantinya.
Setelah memilih broker, Anda masih harus menentukan kriteria saham yang akan Anda tradingkan. Apakah Anda hanya akan trading saham-saham blue chip (berkapitalisasi besar), atau Anda mau trading semua saham mulai dari yang nilainya ratusan ribu hingga saham gorengan yang harganya sudah diujung tanduk?
Ketika Anda memilih trading semua saham karena Anda “tidak ingin menyia-nyiakan” peluang yang Anda maka Anda harus memilih strategi tradingnya. Apakah Anda akan trading dengan satu strategi dan diaplikasikan ke semua saham, atau Anda akan menggunakan banyak strategi trading dan diaplikasikan sesuai dengan karakteristik masing-masing saham?
Anda lihat?
Banyak sekali bukan keputusan-keputusan yang harus Anda buat sebelum trading saham?
Itu kita baru ngomongin jika Anda ingin trading saham di Indonesia.
Kalo Anda mau trading di bursa Russia?
Lain lagi ceritanya, paling enggak selama 20 tahun ke depan Anda belajar bahasa Russia dulu baru belajar tradingnya.
Jika Anda ternyata ingin trading Forex?
Ya lebih kompleks lagilah!
Anda mau trading pairs apa?
Forex Major, Forex Minor, atau Exotic Pairs?
Anda masih harus belajar tentang konsep penting dalam perdagangan mata uang dunia.
Seperti memahami apa itu Leverage. Bagaimana leverage mempengaruhi posisi untung rugi Anda dan efeknya pada uang di rekening trading Anda. Anda juga harus tahu menggunakan margin dengan benar agar Anda tidak over-leverage ketika trading. Anda harus tahu sampai batas berapa margin yang Anda gunakan dikatakan aman untuk akun rekening trading Anda.
Anda juga harus belajar tentang lot, banyaknya satuan unit pairs yang Anda beli. Apakah Anda akan menggunakan akun standar lot, atau akun mini lot atau akun mikro lot?
Anda masih harus belajar memahami konsep PIP. Apa itu pip, kenapa nilai pip pada satu mata uang berbeda dengan mata uang yang lain. Kenapa nilai pip pada akun standar lot tidak sama nilainya seperti pada akun mini lot maupun mikro lot?
Anda juga harus belajar tentang korelasi mata uang (pairs) bagaimana satu mata uang mempengaruhi mata uang yang lain. Ada mata uang yang bergerak bersamaan (tandem) ada pula yang saling bergerak berlawanan arah. Ada mata uang yang pergerakannya sangat dipengaruhi oleh nilai komoditas.Bagaimana harga emas dan harga minyak mempengaruhi nilai EUR/USD misalnya.
Anda masih harus belajar tentang Hirarki Forex. Siapa saja pemain-pemain raksasa dengan uang miliaran dollar dan harus tahu posisi Anda dimana sebagai pemilik modal receh.
Anda masih harus memilih broker trading Anda. Dan ini tidak mudah. Anda akan dihadapkan pada banyak pertanyaan. Mulai dari tentang regulasi, keamanan, kemudahan penggunakan aplikasi trading, kecepatan eksekusi transaksi dan lain sebagainya.
Belum lagi jika Anda memutuskan untuk Trading Options!
Tingkat kerumitannya?
YASALLAAAAMMMM…
Anda harus ngerti tentang saham-nya dan Anda harus ngerti tentang Options-nya.
Anda harus belajar tentang contract options yaitu Calls dan Puts.
Anda harus belajar tentang fakor pembentuk nilai options yang disebut dengan Greeks seperti Delta, Gamma, Theta, Vega dan Rho.
Mau saya jelasin?
Gak usah deh…
Ntar Anda tambah pusing.
Kalo Anda mau trading Binary Options?
Sudahlah.
Lupakan saja.
Karena jika Anda mampu beli 1 rumah dari profit trading binary options, itu sama aja artinya Anda membelikan 2 rumah untuk broker Anda!
Itu kalo profit.
Kalo rugi?
Anda jadi gembel dan broker Anda tetap Anda belikan rumah!
Tapi kalo Anda tetap mau trading binary options silahkan saja.
Barangkali Anda memang mau jadi gembel yang baik hati.
*tepuktangan*
Tidak ada instrument finansial yang memiliki karakteristik yang sama. Semuanya berbeda. Oleh karena itu strategi trading yang digunakanpun tidak bisa sama.
Tapi ada 2 prinsip umum (yang berlaku untuk semua instrument finansial) dalam membuat strategi atau sistem trading jika Anda ingin profit konsisten:
Membuat sistem trading dengan positive expectancy ini tidak mudah.
Banyak sekali faktor pembentuknya.
Pertama Anda harus memutuskan mau menjadi trader tipe apa.
Katakanlah di awal Anda memutuskan trading saham di bursa Indonesia.
Bagaimana pendekatan Anda trading saham di Indonesia?
Anda mau jadi Scalper, Day Trader, Swing Trader, Position Trader? Penentuan ini sangat berkaitan dengan waktu yang Anda miliki untuk trading.
Jika Anda seorang karyawan maka rasanya tidak elok untuk memilih menjadi Scalper atau Day Trader yang memerlukan waktu terus menerus untuk memantau pergerakan harga.
Misalnya Anda mau jadi Swing Trader. Strategi swing trading itu ada banyak.
Apakah dalam membuat strategi trading, Anda akan menggunakan indikator trading? Jika iya, indikator apa? Indikator trading ada ribuan jenis. Apakah Anda akan trading dengan banyak indikator atau cukup 1-2 indikator saja?
Atau apakah dalam membuat strategi trading Anda hanya akan menggunakan price action saja? Membuat peraturan beli dan jual hanya berdasarkan pola-pola grafik saja? Atau Anda mau menggunakan Candlestick Pattern?
Atau Anda mau menambahkan tools trading seperti Fibonacci Retracement dan Extension atau Anda mau menambahkan trendline?
Apakah Anda mau menggabungkan semua unsur dalam strategi trading Anda? Indikator ada, chart patterns ada, candlestick pattern juga ada?
Itu baru mau menentukan kriteria beli dan jual.
Dalam membuat sistem trading dengan positive expectancy masih banyak komponen yang harus Anda perhatikan.
Sistem trading model seperti apa yang akan Anda buat?
Sistem trading dengan akurasi tinggi dengan reward rendah?
Sistem trading dengan akurasi sedang reward-nya juga sedang?
Sistem trading dengan akurasi rendah tetapi memiliki reward yang tinggi?
Bagaimana dengan risikonya?
Berapa risiko pertransaksi yang ideal bagi Anda tetapi Anda juga terhindar dari Risk of Ruin?
Berapa Maximum Drawdown yang siap Anda tanggung?
Berapa banyak perkiraan transaksi yang dihasilkan oleh sinyal strategi trading? Apakah sistem trading Anda sering memberikan sinyal beli? Atau malah jarang?
Bagaimana hasil backtesting sistem trading yang Anda gunakan?
Sudah seperti yang Anda mau? Atau masih Anda perlu modifikasi lagi?
Anda harus menjawab semua pertanyaan-pertanyaan diatas untuk membuat sistem trading dengan positive expectancy.
Cukup rumit?
Yup!
Mantan pacar neneknya Firaun juga tahu itu.
- Sistem Trading tersebut cocok dengan karakter dan kepribadian Anda
Ketika trading Anda pasti akan melewati masa sulit.
Kadang sulit aja.
Kadang sulit banget.
Pertanyaannya:
Bagaimana Anda melewati masa-masa sulit itu?
Apa yang membuat Anda tetap konsisten menjalankan sistem trading yang dulu memberikan Anda keuntungan tetapi sekarang Anda harus menanggung kerugian dengan sistem trading yang sama?
Jawabannya?
KEYAKINAN
Kemudian muncul pertanyaan lain:
Darimana datangnya keyakinan tersebut?
Keyakinan itu datang karena Anda memahami dengan baik sistem trading yang Anda gunakan. Anda mengetahui kelemahan maupun keunggunlan sistem trading Anda. Anda tahu pada kondisi apa sistem trading Anda bekerja dengan baik dan kapan memberikan hasil yang mengecewakan. Anda memahami dengan baik statistik yang diberikan oleh sistem trading Anda.
Yang menjadi persoalan adalah sistem trading dengan positive expectancy itu ada banyak!
Ada banyak sistem trading dengan positive expectancy untuk day trading.
Ada banyak sistem trading dengan positive expectancy untuk swing trading
Ada banyak sistem trading dengan positive expectancy untuk position trading.
Anda harus menemukan sistem trading dengan positive expectancy yang cocok dengan karakter Anda.
Saya memberikan 6 Profitable Trading Systems kepada Anda secara gratis DISINI.
Menurut Anda kenapa saya berikan sampe 6 strategi trading?
Tujuannya agar Anda punya pilihan.
Barangkali setelah Anda pelajari strategi yang satu tidak cocok untuk Anda, Anda bisa mempertimbangkan untuk menggunakan strategi yang lain.
Saya bisa memberikan bukti-bukti kepada Anda bahwa ke 6 Sistem Trading yang saya bagikan tersebut memiliki Positive Expectancy jika dijalankan secara disiplin.
Tetapi saya tidak bisa menentukan strategi trading yang mana yang cocok buat Anda!
Itu tugas Anda untuk mencari tahunya.
Itu tugas Anda untuk mengenali siapa diri Anda dan sistem trading mana yang cocok untuk Anda gunakan.
Sehingga ketika Anda berada di dalam periode rugi Anda siap.
- KERUMITAN SAAT TRADING
Ketika Anda sudah memahami dengan baik instrument finansial apa yang akan Anda tradingkan dan Anda sudah membuat sistem trading dengan positive expectancy apakah masalah Anda sudah selesai?
Belum.
Kenapa?
Karena barangkali itu masalah jatuh cinta kepada Anda sehingga kemanapun Anda pergi masalah akan selalu mengikuti Anda hingga akhir hayat (asyik banget gak tuh?).
Segala sesuatunya harus di uji.
Apa yang terlihat mudah diatas kertas belum tentu juga mudah jika dipraktekkan langsung.
Pertama Anda harus menguji sistem trading tersebut.
Yang kedua Anda harus menguji diri Anda sendiri.
Dan untuk menguji keduanya Anda harus trading dengan uang sungguhan.
Nanti semua “keburukan-keburukan” akan terkuak.
Jika Anda sudah trading secara disiplin dalam jumlah transaksi yang cukup banyak dan hasil sistem trading Anda tetap minus, Anda bisa mempertimbangkan untuk mengganti sistem trading yang Anda gunakan.
Jika Anda tidak mampu menjalankan sistem trading yang memiliki positive expectancy secara konsisten. Anda perlu mengganti mindset Anda.
Ketika trading Anda perlu menganalisa diri Anda.
Keputusan trading yang Anda ambil berdasarkan apa?
Apakah keputusan trading yang Anda ambil berdasarkan sistem trading yang telah Anda buat?
Atau Anda melakukan keputusan beli karena dikuasai keserakahan?
Dan melakukan keputusan jual karena ketakutan? Takut untung melayang atau takut rugi?
Sebelum Anda memulai trading apakah Anda sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik?
Apakah Anda sudah menghitung risiko transaksi trading matang-matang?
Apakah risiko yang Anda ambil sudah mencakup total kerugian yang siap ditanggung oleh rekening trading Anda jika ternyata hasil trading tidak sesuai rencana?
Apa yang akan Anda lakukan jika mengalami serangkaian kerugian beruntun?
Berapa banyak transaksi trading yang akan Anda ambil?
Berapa besar korelasi antar transaksi? Apakah jika satu transaksi rugi, transaksi yang lainnya ikut-ikutan rugi?
Apakah Anda siap jika hal-hal buruk terjadi ketika Anda trading?
Apakah Anda sudah punya rencana apa yang akan Anda lakukan jika bencana-bencana muncul ketika trading?
Bagaimana Anda mengelola emosi saat trading?
Bagaimana Anda mengatasi rasa bosan, rasa panik, rasa marah (jika rugi), rasa jumawa (jika untung), rasa sakit, rasa takut dan rasa serakah?
Agar keputusan trading yang Anda ambil tetap objektif?
Bagaimana Anda mengelola transaksi trading yang sudah Anda ambil?
Jika transaksinya untung apa yang akan Anda lakukan? Apakah Anda akan taking profit? Atau Anda akan membeli saham lebih banyak lagi (scaling up) atau Anda akan menjual sebagian atau Anda akan trailing stop?
Jika transaksinya rugi apakah Anda akan segera cut loss? Atau Anda mau pikir-pikir dulu? Lihat-lihat sikon dulu? Atau mau nanya dukun langganan Anda dulu?
Jika setelah sebulan Anda melakukan transaksi ternyata harga sahamnya atau harga forex pairnya tidak kemana-mana (sideways) apa yang Anda lakukan? Sabar menunggu? Atau sabar menanti?
- KERUMITAN DALAM MELAKUKAN PERBAIKAN
Untuk bisa profit konsisten Anda hanya perlu melakukan perbaikan pada dua hal berikut ini:
- Sistem Trading
Untuk memperbaiki sistem trading yang Anda gunakan, maka Anda harus memiliki tolok ukur yang jelas.
Anda harus punya metrik untuk mengukur kinerja sistem trading Anda. Anda harus mengetahui dengan baik statistik strategi trading yang Anda gunakan.
Bagaimana Anda akan menentukan suatu sistem trading baik atau buruk?
Apa saja yang akan Anda evaluasi?
Apakah sistem trading sudah seperti yang Anda mau? Apakah sinyal beli dan sinyal jual sistem trading Anda terlalu banyak atau terlalu sedikit? Apakah sistem trading Anda sanggup melewati periode-periode buruk dengan sedikit kerugian? Berapa persen akurasi keberhasilan yang diberikan sistem trading yang Anda gunakan? Apakah Anda perlu di modifikasi untuk memperbesar peluang Anda menang?
Bagaimana dengan kerugian yang Anda alami? Berapa besar Maximum Drawdowns yang dialami oleh sistem trading Anda? Berapa lama waktu yang dibutuhkan sistem trading Anda untuk memulihkan uang di rekening trading Anda setelah melalui periode drawdowns? Berapa persen penurunan modal yang siap Anda tanggung? Apakah ada acara untuk meminimalkan Maximum Drawdowns?
Apakah sistem trading Anda memiliki positive expectancy setelah melakukan banyak transaksi? Jika ya berapa? Dan bagaimana cara untuk memperbesar nila ekspektasi pertransaksi? Jika tidak kenapa? Apakah risiko trading yang terlalu besar, apakah akurasi yang terlalu kecil? Apakah karena ada kejadian tertentu yang menyebabkan uang di rekening trading Anda berdarah-darah.
Bagaimana dengan profit factor-nya? Apakah risiko per transaksi yang Anda ambil sudah sebanding dengan keuntungan yang Anda terima? Risikonya terlalu besar atau terlalu kecil? Bagaiaman cara Anda memperbesar nilai profit factor-nya?
- Diri Anda Sendiri
Ketika trading Anda akan melakukan banyak sekali kesalahan. Terutama diawal-awal karir trading Anda.
Wajarlah.
Namanya juga orang lagi belajar.
Yang sering menjadi masalah adalah seringkali trader tidak mengetahui atau menyadari kesalahan apa saja yang dilakukan, ujung-ujungnya jadi melakukan kesalahan yang sama berulangkali.
Tanpa mengevaluasi diri Anda sulit sekali untuk dilakukan perbaikan. Temukanlah kesalahan apa saja yang Anda buat.
Berikut kesalahan yang paling sering dilakukan oleh trader dalam bertransaksi:
Entry Terlalu Cepat. Kenapa Anda entry terlalu cepat? Apakah Anda dapat bisikan gaib bahwa harga saham atau forex pair yang Anda beli akan naik? Apakah Anda takut ketinggalan kereta? Takut gak untung banyak?
Entry Terlalu Lama. Kenapa Anda ragu-ragu untuk melakukan transaksi? Kenapa ketika muncul sinyal beli Anda tidak beli? Kenapa Anda masih mencari konfirmasi lain sehingga menyebabkan Anda telat masuk?
Exit Terlalu Cepat. Kenapa Anda ambil untungnya terlalu cepat padahal sistem trading Anda tidak memberikan sinyal apa-apa? Apa yang ada dalam pikiran Anda untuk menjual padahal Anda baru untung sedikit? Takut untung Anda berubah jadi rugi? Takut ternyata Anda salah prediksi? Atau Anda merasa “ah lumayan cuan dikit”?
Exit Terlalu Lama. Apa yang menyebabkan Anda tidak mau cut loss ketika stop loss Anda sudah tersentuh? Kenapa Anda tetap ngotot pada posisi rugi padahal market sudah memberi tahu Anda kalo Anda salah arah? Atau kenapa ketika sudah saatnya profit taking, Anda tidak ambil keuntungannya? Kenapa posisi masih ditahan? Mengharapkan profit lebih? Mengharapkan keberuntungan?
Transaksi Diluar Trading Plan. Sistem trading Anda tidak memberikan sinyal beli tetapi Anda beli? Apa yang Anda pikirkan? Apakah Anda berpikir sistem trading Anda yang keliru? Apakah Anda merasa curang sekali-sekali itu tidak apa-apa? Kenapa Anda tidak disiplin?
Position Size Yang Keliru. Kenapa Anda membeli terlalu banyak saham? Atau membeli terlalu banyak jumlah Lot forex pair? Kenapa Anda mempertaruhkan semua uang Anda seperti penjudi gila dalam satu transaksi? Darimana Anda bisa yakin bahwa transaksi ini “akan berhasil” sesuai feeling Anda? Kok bisa Anda punya prinsip “Now or Never” dalam trading sehingga Anda merisikokan banyak uang pada satu transaksi?
Tidak Menggunakan Stop Loss. Apa yang membuat Anda berpikir bahwa Anda tidak butuh stop loss? Apakah Anda yakin prediksi Anda selalu benar dan market selalu bergerak ke arah yang Anda mau? Kok bisa Anda berpikir “Ah, nanti juga balik arah kok ngapain pake stop loss”? Kenapa Anda merasa tidak perlu membatasi kerugian?
Memperbaiki diri sendiri jauh lebih sulit ketimbang memperbaiki sistem trading.
Karena itu berkaitan dengan masalah psikologi. Anda harus jujur terhadap diri Anda sendiri. Anda harus tahu emosi apa yang menggerakkan Anda ketika trading. Apakah Anda bertindak rasional atau justru emosi membajak pikiran Anda?
Anda tahu apa yang celaka?
Banyak sekali trader yang sudah memiliki masalah dalam sistem trading, memiliki masalah psikologi trading pula!
Masalahnya jadi combo!
Tidak tahu apa saja masalahnya dan tidak tahu bagaimana cara memperbaikinya tetapi berharap punya banyak uang dari trading!
#ADUUUUHHHH!
#ELUSDADA
Untuk memperbaiki sistem trading dan diri sendiri, Anda perlu kerja keras, ketekunan, konsisten dan komitmen yang kuat.
Itulah membedakan Losing Trader dan Winning Trader!
Winning trader itu melakukan PERBAIKAN TERUS MENERUS TANPA HENTI.
Menjadi trader yang memperoleh konsisten itu tidak terjadi dalam satu malam. Ada proses panjang yang harus Anda lewati.
Itulah juga alasan kenapa trader yang hanya mau uang dengan mudah dari trading menyerah ditengah jalan.
Anda tidak akan mendapatkan uang dengan mudah dari trading.
Barangkali belum jelas:
ANDA TIDAK AKAN MENDAPATKAN UANG DENGAN MUDAH DARI TRADING!
SUDAH JELASKAN?!?
SAYA GAK LAGI MARAH-MARAH KOK!
CUMA CAPS-LOCK SAYA LAGI JEBOL DAN DARAH TINGGI SAYA KEBETULAN LAGI KUMAT!
JADI KESANNYA SAYA NGOMONG KAYAK NGE-GAS GITU!!!
MENYEDERHANAKAN HAL-HAL RUMIT
Tujuan dari artikel ini sama sekali bukan untuk menakut-nakuti Anda. Saya hanya menunjukkan kepada Anda realita dari trading itu sendiri.
Agar Anda bisa mempersiapkan diri Anda dengan baik.
Agar Anda mengetahui bahwa Anda butuh skill trading untuk bisa menghasilkan uang. Dan untuk membangun skill tradingnya terkadang Anda butuh waktu yang tidak sedikit.
Apakah trading menjadi hal yang mudah bagi saya?
Tentu saja tidak!
Hanya saja saya sudah terbiasa dengan kerumitan-kerumitan trading. Jadi kesannya trading tidak rumit lagi.
Nanti Anda akan melewati proses trading yang panjang dan melelahkan. Setelah melewati proses banyak kegagalan dan Anda belajar dari kegagalan yang Anda alami Anda akan memperoleh kebijaksanaan.
Jika Anda sudah punya Trading Wisdom, Anda akan mampu menyederhanakan hal-hal rumit tersebut.
LANTAS BAGAIMANA SEKARANG?
Ya sabarlah coy…
Menguraikan kebingungan-kebingunan dalam trading tidak akan dapat Anda lakukan hanya dalam waktu satu minggu, atau satu bulan atau satu tahun.
Dan sampai Anda “mengeluarkan uang” dari otak Anda, Anda tidak akan pernah menikmati proses menjadi trader yang sesungguhnya.
Ijinkanlah diri Anda untuk belajar tanpa dibayar dulu.
Ijinkanlah diri Anda untuk gagal.
Ijinkanlah diri Anda untuk gagal dan belajar dari kesalahan yang pernah Anda lakukan.
Ijinkanlah diri Anda untuk tidak mudah menyerah karena kesulitan-kesulitan yang ada.
Uang harusnya jadi prioritas terakhir Anda.
Tetapi…
Jika Anda memutuskan untuk menyerah saat ini juga tak apalah.
Memang trading tidak untuk semua orang.
Trading memang bukan untuk orang-orang yang bermental kerupuk.
Good Luck!
Enjoy the process and have good trading habits!
Terima kasih Pak Lukas. Banyak wawasan yg sy dapat dari traderpemenang.com. Semoga Bapa Lukas Sehat dan Sukses Selalu.
Artikelnya yg ini kosong Pak. Tentang kerumitan-trading-anda-sedang-terjebak-dimana.
Maaf pak, sedang ada kendala teknis dari server web.
Akan segera diperbaiki dan artikel akan segera tayang.
Terimaksih telah menjadi pembaca setia blog traderpemenang.com
Salam,
Lukas
bagaimana cara terbaik mengelola emosi yg terjadi saat trading…
saya juga heran Pak Lukas selalu mengutamakan backtesting sampai di jual report backtestingnya?
apakah penting backtesting? karena pergerakan harga saat backtesting dan foward test sangat berbeda? sebagai contoh MA saat harga yg sudah terjadi pasti cocok saat teknikal..tapi jika foward test misal kita trading menggunakan move average cross misal di foward test sdh terjadi cross tp yg terjadi adalah fake cross..ketika harga sdh bergerak valid maka ma tersebut pasti tidak ada cross jd pasti backtesting itu ga berguna…
Pak Bobby,
Pak bobby bertanya bagaimana cara mengelola emosi saat trading.
Emosi dalam trading ada dua yaitu emosi keserakahan dan emosi ketakutan.
Kenapa pak bobby serakah?
Karena pak bobby tidak tahu apa ekspektasi yang diberikan oleh strategi trading yang pak bobby gunakan pada banyak transaksi.
Kenapa pak bobby takut?
Karena pak bobby tidak tahu secara detail kinerja yang diberikan oleh strategi trading yang pak bobby gunakan pada kondisi baik dan kondisi buruk.
Darimana bapak tahu strategi trading yang bapak gunakan bisa menghasilkan profit konsisten?
Melalui backtesting.
Darimana bapak tahu berapa ekspektasi yang dihasilkan oleh strategi trading bapak?
Melalui backtesting.
Darimana bapak tahu kinerja strategi trading yang bapak gunakan disegala kondisi market?
Melalui backesting.
Jika bapak trading tanpa melakukan backesting terlebih dahulu itu sama saja dengan berjudi.
Lah..Iya toh?
Bapak tidak tahu apa yang bapak harapkan dari strategi trading yang digunakan.
Yang penting uang.
Yang penting untung/profit.
Bapak hanya menerka-nerka, bisa profit konsisten atau tidak.
Dengan menggunakan strategi trading yang sudah dibacktesting mengelola emosi dalam trading jadi lebih mudah.
Pak bobby gak ujuk-ujuk mau uang saja.
Pak bobby mempersiapkan mental dengan baik untuk mengahadapi periode kerugian.
Pak bobby jadi paham bahwa untuk hasil konsisten maka tindakannya harus konsisten juga.
Pak bobby jadi memahami dengan baik bagaimana mengelola risiko ketika sedang berada dalam periode kerugian.
Dan masih banyak lagi sebenarnya.
Tapi jika pak bobby merasa backtesting tidak perlu ya sah-sah saja.
Jika bapak bisa profit konsisten menggunakan strategi trading yang gak pernah diuji sama sekali melalui backtesting ya bagus.
Tapi jika pak bobby selalu merasa serakah ketika profit, selalu merasa takut ketika loss dan kadang merasa ragu-ragu maka pak bobby perlu mengerjakan PR untuk melakukan backtesting pada strategi trading yang pak bobby gunakan.
Jika tidak, pak bobby akan selalu hidup dalam lingkaran emosi yang tak ada ujungnya.
Semoga jawaban saya membantu.
Salam,
Lukas