Grafik harga instrumen finansial sering membentuk pola-pola tertentu.
Sama halnya dengan pola candlestick yang terbentuk karena pertarungan harga (supply and demand) antara trader pembeli dan penjual demikian juga dengan pola-pola grafik yang sering muncul pada harga hanya saja dengan skala yang lebih besar.
Memahami chart patterns lebih dari sekedar hanya mengenali dan mengetahui nama-nama chart patterns saja. Anda harus mengetahui dengan jelas apa yang terjadi di balik chart pattern tersebut.
Sama seperti pola candlestick yang menyampaikan suatu pesan kepada Anda, demikian juga pola-pola grafik (chart patterns) yang muncul menyampaikan suatu pesan kepada Anda mengenai dinamika harga yang sedang terjadi, tentang market structure, tentang kekuatan sebuah trend, bagaimana trader menggerakkan harga, tentang pertarungan trader pembeli dan trader penjual, tentang siapa yang sedang menekan harga, trader mana yang terdesak, trader mana yang kehilangan kendali dan trader mana yang sedang mengontrol harga.
Di artikel ini saya ingin menjelaskan kepada Anda bagaimana cara mengetahui apa yang terjadi dibalik chart patterns sehingga Anda lebih mudah memahami pergerakan harga dan memanfaatkan pola-pola tersebut untuk membuat keputusan ketika trading dengan lebih baik.
Sebelum kita melangkah lebih jauh dan membahas berbagai macam chart patterns saya ingin Anda memahami komponen pembentuk chart patterns.
Pola grafik apapun pasti dibentuk oleh Swing Highs dan Swing Lows.
Pada artikel mengenai bagaimana menentukan trend ini sudah dibahas mengenai swing highs dan swing lows yang merupakan salah satu cara untuk menentukan sebuah trend.
Menganalisa swing highs dan swing lows pada grafik harga merupakan pondasi awal untuk menganalisa chart patterns manapun.
Sekedar untuk menyegarkan ingatan Anda kembali mengenai swing highs dan swing lows:
Swing High adalah pergerakan harga yang mengayun ke atas dan Swing Low adalah pergerakan harga yang mengayun ke bawah. Anda bisa lihat contoh berikut:
Ketika sedang uptrend swing highs yang terbentuk disebut Higher Highs (HH) dan swing lows yang terbentuk disebut Higher Lows (HL). Seperti yang ditunjukkan pada gambar ini:
Sementara ketika sedang downtrend swing highs yang terbentuk disebut Lower Highs (LH) dan swing lows yang terbentuk disebut Lower Low (LL). Seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Anda bisa baca artikel ini untuk memahami swing highs dan swing lows dengan lebih mendalam.
Oke. Mari kita lanjut.
Pada kondisi higher highs harga dibentuk oleh trader pembeli karena harga naik diakibatkan oleh tingginya minat beli. Sedangkan kondisi higher lows terbentuk karena trader pembeli sedang melakukan taking profit (aksi ambil untung) sehingga harga mengalami sedikit penurunan sebelum melanjutkan kenaikan kembali.
Terbentuknya higher highs (HH) dan higher lows (HL) merupakan sinyal sebuah uptrend yang sehat.
Contoh detail sebagai berikut:
Pada kondisi lower lows harga dibentuk oleh trader penjual karena harga turun diakibatkan oleh tekanan jual yang besar. Sedangkan kondisi lower highs terbentuk karena trader penjual melakukan aksi buy back (para short seller taking profit) sehingga harga mengalami kenaikan sedikit (technical rebound) sebelum akhirnya melanjutkan penurunan.
Terbentuknya lower lows (LL) dan lower highs (LH) merupakan indikasi sedang downtrend.
Contoh detailnya:
Setelah Anda mengetahui siapa trader dibalik terbentuknya swing highs dan swing lows ketika uptrend maupun downtrend dan mengetahui apa yang mereka lakukan, akan lebih mudah bagi Anda untuk mengartikan makna pergerakan harga dibalik chart patterns. Dengan demikian Anda dapat membuat keputusan yang lebih objektif ketika bertransaksi.
Pola-pola grafik/chart patterns TIDAK BERTUJUAN UNTUK MEMPREDIKSI KEMANA HARGA AKAN BERGERAK,tetapi dengan mengidentifikasi pola-pola grafik yang pernah terjadi di masa lalu, Anda melihat KEMUNGKINAN atau PELUANG pola-pola tersebut akan terulang kembali di masa depan.
Salah satu asumsi yang digunakan dalam Analisis Teknikal adalah History Repeat Itself. Artinya sejarah akan berulang karena perilaku manusia tidak berubah. Termasuk pola-pola grafik yang akan terus berulang karena harga digerakkan oleh trader/investor yang memiliki sifat fear and greed.
Untuk mengetahui berapa persen peluang itu terjadi,Anda perlu melakukan backtesting terhadap chart pattern tersebut.
Apakah suatu pola memiliki kecenderungan untuk terulang cukup besar?
Misalnya pola Double Top atau Double Bottom, dari 100 pola yang sama yang Anda temui di masa lalu, berapa persen tingkat keberhasilan pola tersebut?
Dengan melakukan bactesting Anda bisa mendapat gambaran apakah suatu pola dapat digunakan sebagai acuan untuk bertransaki di masa depan atau tidak. Dan Anda juga bisa mengetahui pola-pola mana saja yang memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi.
Pola-pola grafik yang paling sering muncul dibagi dalam 2 kategori:
1. Pola Berkelanjutan (Continuation Patterns) seperti:
- Price Channel
- Wedge (Rising and Falling)
- Triangle (Symmetrical,Ascending,Descending)
- Flag & Pennant
- Cup and Handle
2. Pola Pembalikan Arah (Reversal Patterns) seperti:
Anda bisa meng-klik masing-masing link yang terdapat pada pola-pola grafik di atas untuk memperoleh penjelasan lebih lanjut.
Biasanya pola-pola grafik yang terbentuk tidak persis sama seperti yang diajarkan pada buku-buku trading analisis teknikal karena market/pasar finansial itu sifatnya dinamis dan tidak kaku.
Oleh karena itu diperlukan “kebijaksanaan” dalam menentukan sebuah pola. Grafik harga instrumen finansial yang sama dengan time frame yang sama bisa diartikan berbeda, baik itu trend, pola yang terbentuk, area support dan resistance oleh 2 trader yang berbeda.
Kenapa bisa begitu?
Karena analisis teknikal merupakan suatu cara menganalisa instrumen finansial yang sangat subjektif tergantung penilaian masing-masing trader seperti yang dibahas di dalam artikel ini.
Oleh karena itu sering kali analisis teknikal disebut dengan Art of Chart atau seni membaca grafik.
Tidak ada kebenaran mutlak di dalamnya dan juga tidak ada aturan baku yang harus dipenuhi oleh trader. Dengan demikian tidak perlu berdebat dengan trader lain mengenai apa yang benar. Biarkan saja market yang membuktikan opini trader mana yang benar pada saat itu.
Setelah Anda mengerti dengan baik tentang pola-pola grafik harga di atas dan memahami bagaimana trader mengendalikan harga yang tergambar dalam pola-pola grafik (chart patterns) tersebut, Anda bisa lanjut membaca artikel ini, yang membahas tentang bagaimana membuat sistem/strategi trading dengan menggunakan chart patterns!
Sehingga ilmu yang Anda pelajari di artikel ini tidak sekedar konsep yang mengambang tetapi Anda dapat mengaplikasikan-nya pada aktivitas trading Anda untuk memperbesar peluang Anda memperoleh profit dari penggunaan pola-pola grafik tersebut.
Good luck!
Enjoy the process and have good trading habits!
Untuk pembahasan harmonic pattern ada artikelnya pak Lukas?
Salam
Isa
Pagi Pak Isa,
Saya tidak membahas tentang harmonic pattern.
Kebetulan saya bukan tipe trader yang setuju dengan konsep Elliot Wave yang punya kecenderungan untuk memprediksi kemana saja harga akan bergerak.
Dan menurut saya pribadi konsep elliot wave sangat-sangat subjektif karena trader diharuskan nebak-nebak kemana harga akan bergerak selanjutnya.
Jika pak Isa mau, bapak bisa belajar dari trader lain yang menggunakan konsep elliot wave ketika trading.
Salam,
Lukas