Berjalan Penuh Keyakinan Dalam Lorong Ketidakpastian

Inilah alasan utama kenapa trading itu sangat sulit.

Trading itu tempatnya ketidakpastian. Jika Anda mencari yang pasti-pasti yang sifatnya “untung” maka sudah dipastikan Anda salah alamat.

Yang lebih menyakitkan adalah saat trading Anda tidak pasti untung, tapi Anda PASTI RUGI!

Dalam jangka pendek apa saja bisa terjadi.

Walaupun Anda menggunakan Strategi Trading yang sudah terbukti mampu menghasilkan profit konsisten, dalam jangka pendek modal trading Anda tidak pasti tumbuh.

Anda sudah disiplin dan konsisten menjalankan strategi trading yang profitable sekalipun, Anda bahkan bisa mengalami hingga lebih dari 10 kali kerugian beruntun!

Anda bisa saja sudah melakukan hal-hal yang benar dan melewati proses trading yang benar dan Anda tetap bisa mengalami kerugian beruntun dan berada dalam periode Maximum Drawdown!

APA YANG SALAH?

Tidak Ada!

Tapi begitulah kenyataan trading yang sesungguhnya.

Kenapa?

Karena trading merupakan permainan probabilitas (peluang).

Dalam periode yang cukup pendek, hasil yang muncul saat Anda trading adalah hasil acak dan cenderung tidak dapat diprediksi.

Bisa saja Anda sudah disiplin trading dan Anda tetap rugi.

Anda juga bisa trading secara sembrono dan mengalami keuntungan.

Strategi trading yang Anda gunakan bisa menghasilkan 5 kali kemenangan beruntun.

Strategi trading yang sama juga bisa memberikan Anda 10 kali kerugian beruntun.

Anda bisa mengalami, setelah Anda cut loss kemudian harga sahamnya nya langsung berbalik arah menuju target profit Anda.

Anda juga bisa mengalami, setelah Anda melakukan take profit di forex market, harga forex pairnya justru makin terbang ke bulan!

Bisa saja terjadi ketika Anda dalam transaksi rugi, Anda berdoa dan transaksinya berubah menjadi untung.

Bisa juga terjadi ketika Anda dalam transaksi rugi, Anda berdoa tetapi justru transaksinya malah semakin rugi.

Saya punya dua kabar bagi Anda trader. Kabar baik dan kabar buruk.

Kabar mana yang mau Anda denger terlebih dahulu?

Okelah. Mari kita mulai dari kabar buruk.

Kabar buruknya adalah bahwa Anda akan selalu menghadapi ketidakpastian dalam trading.

Terserah Anda siap atau tidak.

Terserah Anda mau menerima kenyataan itu atau tidak.

Kabar baiknya adalah tidak ada yang istimewa dengan ketidakpastian yang Anda hadapi.

Saya menghadapi dan mengalami ketidakpastian setiap saat ketika trading.

Warren Buffett juga menghadapi ketidakpastian ketika berinvestasi.

Ray Dalio juga menghadapi ketidakpastian sebagai Hedge Fund Manager terbesar di dunia.

George Soros juga menghadapi ketidakpastian ketika trading Forex.

Paul Tudor Jones juga menghadapi ketidakpastian sebagai salah satu trader tersukses sepanjang masa.

Seperti yang Anda lihat, trader atau investor terbaik di dunia pun mengalami yang namanya ketidakpastian.

Lantas kenapa walaupun menghadapi ketidakpastian mereka tetap berhasil dalam jangka panjang?

Apa yang mereka lakukan?

Yang mereka lakukan adalah mereka melihat layar monitor dan berkata di depan grafik harga, “ Tatap mata saya, dalam waktu 10 tahun semua harga saham yang saya beli naik semua.. “

Iyakan?

Tentu saja tidak!

Dalam bukunya terbarunya UNSHAKEABLE, Anthony Robbins mewawancari trader dan investor terbaik dunia dan mereka semua memiliki kesamaan yaitu:

  1. Mereka menghindari yang namanya rugi besar.
  2. Mereka mempraktekkan konsep Asimetris Risk to Reward Ratio
  3. Mereka menyadari bahwa prediksi mereka bisa salah dan mereka melakukan diversifikasi risiko

Kita semua dapat jatah ketidakpastian yang sama!

Tidak ada satupun dari kita yang bisa memperkirakan dengan pasti apa yang akan terjadi di masa depan. Termasuk memprediksi kemana harga saham atau harga forex bergerak.

Jadi Anda gak perlu ge-er dan tidak perlu baper.

Sebenarnya ketidakpastian itu lumrah dan bagian dari kehidupan itu sendiri. Semua aspek dalam hidup ini mengandung unsur ketidakpastian.

Justru malah kita memerlukan ketidakpastian dalam hidup.

Jika semua serba pasti, hidup ini akan sangat membosankan.

Apa enaknya hidup jika Anda sudah mengetahui dengan pasti apa yang akan terjadi di masa datang?

Apa yang harus Anda lakukan agar ketika trading Anda mampu menghadapi ketidakpastian dengan penuh keyakinan?

 

  1. Milikilah Probabilistic Mindset

Karena trading merupakan permainan probabilitas (probabilistic field) maka sebagai trader maka wajib hukumnya bagi Anda untuk memiliki probabilistic mindset (berpikir secara probabilitas).

Hanya dengan memiliki probabilistic mindsetlah Anda bisa menghadapi ketidakpastian.

Cara paling sederhana untuk memiliki probabilistic mindset adalah menghilangkan kosa-kata ini dari diri Anda: “pasti” dan “tidak mungkin”.

Di pasar finansial tidak ada yang pasti dan apa saja mungkin terjadi.

Apa saja bisa terjadi kapan saja dan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

Prediksi Anda kemana harga akan bergerak itu HANYA SEBUAH OPINI.

Prediksi Anda bisa benar dan prediksi Anda bisa salah.

Semua berawal dari pikiran. Karena trading merupakan probabilistic field maka sebagai trader Anda juga harus memilki probabilistic mindset.

Berpikir secara probabilitas bisa Anda pelajari pada artikel ini.

 

  1. Memahami Risk of Ruin (Risiko Bangkrut)

Di dalam pasar finansial yang sangat penuh dengan ketidakpastian, setiap trader memiliki risiko untuk bangkrut.

Oleh karena itu tugas utama Anda sebagai trader adalah mencari tahu bagaimana caranya AGAR ANDA TIDAK BANGKRUT SAAT TRADING!

Agar Anda tidak kehilangan semua uang Anda!

Bukannya malah ngayal-ngayal babu gimana caranya biar jadi miliuner dalam semalam.

Pertama pahami dulu konsep Risk of Ruin dalam trading.

Setelah itu Anda belajar bagaimana cara mencegah Risk of Ruin saat trading.

Pembahasan yang sangat lengkap dan detail mengenai Risk of Ruin bisa Anda pelajari di artikel INI.

 

  1. Memahami Cara Kerja Kerugian

Kerugian menyerang setiap trader dengan cara yang sangat sadis!

Jika Anda rugi 10% maka untuk impas Anda butuh keuntungan 11%.

Jika Anda rugi 50% maka Anda butuh keuntungan 100% HANYA UNTUK IMPAS!

Iya toh?

Jika modal trading Anda Rp 100.000.000 dan Anda rugi Rp 50.000.000 maka uang Anda sekarang tinggal Rp 50.000.000.

Dengan modal Rp 50.000.000 Anda butuh kemenangan Rp 50.000.000 hanya agar Anda bisa impas ke modal awal Anda yang Rp 100.000.000

Apakah itu mudah?

Tentu saja tidak!

Lantas apa yang harus Anda lakukan?

RISK SMALL!

RISK SMALL!

RISK SMALL!

Risiko tiap transaksi yang Anda ambil harus tidak lebih dari 1% dari modal trading Anda.

Tujuannya adalah:

  1. Mencegah Risk of Ruin
  2. Agar Maximum Drawdowns Anda tidak terlalu besar.

Ketika Anda mengalami serangkaian kerugian beruntun, modal trading Anda tidak berdarah-darah!

Jika risiko tiap transaksi 1% dan Anda membuka 10 transaksi. Dan kesepuluh transaksi tersebut berakhir dengan kerugian. Berapa total kerugian Anda? Cuma 10%.

Apakah Anda akan sangat stress melihat modal trading Anda turun 10%?

Saya rasa tidak.

Kerugian tidak bisa Anda hindari ketika trading.

Anda pasti mengalami kerugian.

Dan Anda pasti mengalami kerugian beruntun.

Tetapi Anda Bisa Mengontrol Seberapa Besar Kerugian Yang Akan Anda Tanggung!

 

  1. Penuh Persiapan

Di dunia trading yang semuanya serba tidak pasti, Anda harus siap secara mental.

Anda harus mempersiapkan diri Anda dengan baik.

Tanpa aturan trading yang jelas dan spesifik Anda pasti gagal. Anda akan trading sesuka hati Anda dan tanpa ukuran yang jelas. Main beli-beli saja atau main jual-jual saja.

Trading Rules-lah yang akan menjadi panduan Anda sebagai trader.

Peraturan-peraturan trading inilah yang harus Anda patuhi dan Anda jalankan.

Bagaimana membuat trading rules? Bisa Anda pelajari di artikel ini.

 

Untuk bisa menghasilkan profit konsisten WAJIB HUKUMNYA bagi Anda  menggunakan sistem trading yang profitable.

Profitable artinya sistem tersebut memiliki positive expectancy.

Artinya dalam jangka panjang atau minimal pada 100 transaksi jika Anda menjalankan sistem trading tersebut dengan disiplin Anda masih memperoleh keuntungan bersih.

Pertanyaan selanjutnya adalah darimana Anda tahu bahwa suatu strategi trading itu menguntungkan apa tidak?

Pertama melalui Backtesting yaitu Anda menguji sistem trading tersebut menggunakan data di masa lalu. Apakah sistem tradingnya menguntungkan atau tidak.

Yang kedua melalui Forward Testing yaitu menguji sistem trading yang sudah di backtesting untuk membuktikan bahwa sistem trading tersebut memang bisa di andalkan untuk memperoleh profit konsisten.

Untuk memahami tentang Backtesting Sistem Trading dengan lebih dalam, bisa Anda pelajari DISINI.

 

Karena setiap transaksi dalam trading itu unik, maka Anda harus memiliki trading plan yang berbeda untuk masing-masing transaksi.

Trading plan itu harus sangat detail karena mencakup diharga berapa Anda akan beli, diharga berapa Anda akan keluar dengan kerugian, diharga berapa Anda akan ambil untung, berapa banyak saham yang akan Anda beli (jika Anda trading saham) atau berapa banyak lot yang akan Anda beli (jika Anda trading forex).

Sebelum memulai transaksi trading plan transaksi tersebut harus sudah ada di tangan Anda!

Jadi Anda hanya akan trading PADA TRANSAKSI YANG SUDAH MASUK DALAM PERENCANAAN ANDA.

 

Suka atau tidak suka hal buruk akan terjadi kepada trader. Jika Anda tidak siap ketika hal buruk tersebut terjadi, tentu akan stress berat.

Lantas Anda harus bagaimana?

Anda buat daftar hal buruk apa saja yang mungkin bisa Anda alami ketika trading.

Lalu Anda buat solusinya.

Gampangkan? Untuk lebih detailnya bisa Anda pelajari di artikel INI.

Untuk bertahan cukup lama di pasar finansial sebagai trader, Anda harus selalu siap dengan kemungkinan-kemungkinan terburuk yang akan terjadi.

 

Nah, Anda sudah belajar bagaimana caranya menghadapi ketidakpastian dalam trading.

Anda tentu perlu waktu dan latihan agar Anda bisa berjalan dengan kepala tegak dalam lorong ketidakpastian.

 

Good Luck!

Enjoy the process and have good trading habits!

3 comments

  1. trader dan investor terbaik dunia dan mereka semua memiliki kesamaan yaitu:

    Mereka menghindari yang namanya rugi besar.
    Mereka mempraktekkan konsep Asimetris Risk to Reward Ratio
    Mereka menyadari bahwa prediksi mereka bisa salah dan mereka melakukan diversifikasi risiko

    apa yang dimaksud dengan diversifikasi risiko?

    apakah melakukan trading forex pada beberapa pair (misal EURUSD dan USDJPY) secara bersamaan juga termasuk diversifikasi?

    apakah ada trader atau investor sukses yang melakukan trading forex hanya pada 1 pair saja (misal EURUSD) tanpa melakukan diversifikasi ?

    1. Pak Isa

      Pembahasan tentang diversifikasi risiko ini cukup panjang (nanti akan saya buatkan artikelnya).

      Tetapi secara sederhananya begini, uang yang bapak miliki bapak alokasikan ke beberapa aset (instrumen finansial) tidak hanya bertumpu pada satu aset saja.
      Tujuannya adalah agar bapak bisa mengelola risiko dalam portofolio bapak.

      Idealnya diversifikasi risiko dilakukan pada aset-aset yang tidak berkorelasi sama sekali.

      Tetapi saat ini hampir semua instrumen finansial saling berhubungan ada yang memiliki positive correlation dan ada yang memiliki negative correlation.

      Jika memiliki korelasi positif artinya kedua instrumen tersebut bergerak bersamaan.
      Misalnya saham A naik maka saham B juga naik.

      Jika memiliki korelasi negatif artinya kedua instrumen tersebut bergerak berlawanan arah.
      Misalnya jika EURUSD naik maka USDCHF pasti turun.

      Inilah pentingnya memahami korelasi saat trading apalagi jika bapak membuka banyak posisi.

      Contoh:
      Jika bapak membeli 1 Lot GBPUSD dan 1 Lot EURUSD apakah itu termasuk diversifikasi risiko?
      Jawabannya Tidak!
      Bapak justru malah menggandakan risiko!
      Kenapa?
      Karena GBPUSD dan EURUSD berkorelasi positif.
      Jika GBPUSD naik maka EURUSD juga naik. Dan sebaliknya, kalo rugi bapak rugi dua-duanya.
      Itu sama saja artinya bapak membeli 2 Lot GBPUSD atau membeli 2 Lot EURUSD.

      Bagaimana mengetahui korelasi positif atau negatif antar forex pairs?
      Bisa menggunakan tabel korelasi forex pair.
      Bapak bisa cari di internet dan mengetahui pasangan mata uang mana yang saling berkorelasi.

      Salah satu trader forex tersukses sepanjang masa adalah George Soros.
      Apakah soros hanya trading forex?
      Tidak.
      Dia juga trading saham.
      Dan dia trading banyak saham.

      Jika bapak hanya membeli 1 pair, risikonya hanya bertumpu pada itu saja.
      Contoh:
      Jika bapak membeli 1 Lot EURUSD dan posisinya menginap (overnight) bapak harus siap jika terjadi Gap Down.
      Jika bapak membeli EURUSD itu artinya ada banyak:
      1. Bapak berharap ada berita baik dari eropa (Euro menguat)
      2. Bapak berharap ada berita negatif dari amerika (Dollar melemah)

      Bapak harus cari cara menghadapi bagaimana jika yang terjadi justru sebaliknya.

      Disinilah peranan penting diversifikasi risiko.

      Bapak harus melakukan transaksi mata uang lain untuk melindungi Long EURUSD bapak tersebut (hedging)
      Jika ternyata EURUSD bapak rugi, bapak ruginya tidak full tapi ditalangin oleh transaksi lain yang sedang profit.

      Semoga Jawaban saya membantu,

      Salam,
      Lukas

Comments are closed.